Pantauan dilapangan, hingga saat ini mahasiswa yang mengendarai sepeda motor masih berorasi di depan Depo Pertamina Ampenan. Ratusan aparat kepolisian menjaga ketat Depo itu agar tidak diduduki pendemo.
Para demonstran itu berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), KMHDI, dan Hikmah Budis. Mereka memulai aksi sejak pagi di depan IAIN Mataram. Dalam aksinya, para mahasiswa sempat memblokade Jalan Pendidikan dan membakar ban bekas. Mahasiswa juga menahan mobil plat merah DR 90 AK milik pemerintah Kota Mataram.
Tidak hanya itu mereka juga membentangkan spanduk putih bertuliskan kecaman terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Koordinator aksi, Subroto, mengatakan rencana kenaikan harga BBM harus dibatalkan, karena hanya merugikan masyarakat kecil. "Gerakan ini murni untuk kepentingan masyarakat," kata Subroto.
Aksi serupa juga terjadi di kawasan Bundaran Bank Indonesia Mataram dan di depan Kantor DPRD NTB. Di Bundaran BI, mahasiswa juga membakar ban-ban bekas. Mereka juga memblokade Jalan Langko, sehingga sejumlah pengendara dari arah Ampenan menuju Cakra tertahan.